ku tatap jam dinding yang ada di kamarku. Ku rasakan pergerakan waktu seirama denyut nadiku. Tiap detik yang berlalu ku rasakan nadi ini semakin pelan. Kunang-kunang juga kini telah menghiasi pelupuk mataku. mereka asyik bercengkrama di depanku yang sedang tak berdaya menahan sakit.
dinding kamarku juga kembali bergerak, menghimpit tubuhku yang mungil ini. ku berteriak sekencang-kencangnya tapi tenagaku tak cukup kuat dan aku pun tersungkur tak berdaya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

For My Best Friend

Sosok Imaginasi

Tangisan di penghujung Siang