Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2013

CERita SoRe

Sore ini, kegundahan kembali berjalan-jalan di hatiku. Dia mencoba membuat luka-lukaku yang mulai mengering kembali mengeluarkan darah. Dia kembali menggali lubang-lubang kenangan yang sengaja ku tutup. Dia mencoba menurunkan hujan air mata untuk membanjiri hatiku yang sudah lama kering.  Jujur hatiku menikmati kehadirannya tapi bagian tubuhku yang lain telah lelah dengan hadirannya. Tiap hari perasaan dan logikaku bergumul dan beradu argumen gara-gara keberadaannya. ENTAH SAMPAI KAPAN KAMU AKAN TERUS MEMBAYANGI LANGKAHKU.. DEMI TUHAN.. KEGUNDAHAN ENYAHLAH DARI TUBUHKU..

Surat For Someone

Mataku kembali terpaku pada deretan kata yang kau kirimkan padaku.. Ada getaran-getaran aneh yag menusuk di sudut-sudut hatiku.. ku tangkap siluet yang tergmbar di cakrawala hatiku..ada chaya berpendar di sana tapi lambat laun cahaya itu meredup. apakah ini gambaran perasaanku kepadamu yang dengan mudahnya datang dan begitu pun kepergiannya.. aku tak tahu tapi yang jelas ini bagian dari pemberontakanku...  kau bawa aku ke jalan yang tidak pernah ku inginkan. Di sebuah gang-gang sempit dan aku pun terhimpit di antara kau dan dia. aku benci posisi ini, karena ada tatapan benci dan kemarahan seperti yang dulu terpancar di mataku kini menghiasi sudut-sudut matanya. Aku benar-benar tersudut dan tak mampu mengeluarkan kata-kata. Bukan karena takut tapi hanya untuk mencegah air bening di sudut mataku tumpah.  Aku marah dan benci kepadamu, bukan karena kau telah mengotori kepercayaanku tapi hanya karena kau membawaku ke jalan yang tidak pernah ku inginkan. Tinggalkan aku di sini dan pergi

Curhatan Malam

Aku begitu terpana melihat sosokmu yang menjelma di hadapanku. Muka polosmu membuatku yakin dengan semua yang kau ucapkan. Namun, kini ku saksikan lagi sosokmu yang berbeda. Sosok yang arogan dan pemarah. Hari demi hari berlalu dan muncullah sosok-sosokmu yang lain. Aku tak mengerti dengan semua ini dan yang terlintas dipikiranku saat ini adalah bunglon. Binatang ini sungguh cerdas dengan penyamarannya dan begitu pun kamu yang telah berhasil membohongiku. Ah, sekejap rasa sayangku berganti dengan rasa benci. Namun, di saat otakku mengintruksikan untuk melupakanmu, terdengar tangisan kecil di sudut hatiku sebagai bentuk penolakan. Tubuhku tak mampu lagi menyikronisasikan akal dan perasaanku. Kebimbangan kini benar-benar telah menyelimutiku. Sedih, benci, marah kini telah bersatu di aliran darahku tapi tak tahu tempat mana yang mereka akan tuju. Hingga aku benar-benar lelah dan menutup hariku dengan kecewa dan ku harap bahagia akan terbit bersama mentari.

MERAIH MIMPI MELALUI MENULIS

Ada ribuan kata yang tidak dapat diungkapkan melalui lisan. Begitu banyak kisah yang tak mungkin terbagi melalui ucapan. Begitupun dengan segala kegundahan hatiku yang tak bisa ku bagi dengan tutur kataku. Aku hanya mampu mengajak jemariku untuk menari-nari di atas lembaran kertas. Menuangkan segala kegundahan hati dalam bahasa tulisan. Bahkan aku tersenyum, menangis, dan memaki melalui tulisan-tulisanku. Di saat aku marah, kemarahan itu tertahan di dada. Mulutku tak mampu untuk berucap hanya tanganku yang mampu menggambarkan kemarahanku. Begitu pun, ketika aku sedih, air mataku tertuang dalam tulisan-tulisanku tanpa bisa ku bagi dengan orang lain. Dulu aku merasa bodoh dengan ketidakmampuanku mengungkapkan sesuatu melalui bahasa lisan. Aku merasa muak dan marah. Tetapi, anehnya aku malah kembali menuangkan segala kemarahanku di atas kertas. Sekarang, aku telah sadar bahwa menulis merupakan bagian dari hidupku. Kesadaran itu muncul ketikan aku mulai banyak membaca. Banyak ilmuw
ku tatap jam dinding yang ada di kamarku. Ku rasakan pergerakan waktu seirama denyut nadiku. Tiap detik yang berlalu ku rasakan nadi ini semakin pelan. Kunang-kunang juga kini telah menghiasi pelupuk mataku. mereka asyik bercengkrama di depanku yang sedang tak berdaya menahan sakit. dinding kamarku juga kembali bergerak, menghimpit tubuhku yang mungil ini. ku berteriak sekencang-kencangnya tapi tenagaku tak cukup kuat dan aku pun tersungkur tak berdaya.

Memeluk Hatiku

MEMELUK HATIKU Bayangan itu seolah menjadi nyata di hadapanku. Membelai, memeluk, dan menghapus tetes air   mata di pelupuk mataku. Kucoba merangkulnya tetapi bayangan itu tiba-tiba menjauh dariku. Aku tak ingin dia pergi meninggalkanku dalam cengkraman kesendirian ini. Namun, aku tak sanggup memanggilnya untuk kembali. *** Sayup-sayup terdengar suara langkah kaki. Kurasakan sentuhan lembut dikeningku. Aku mencoba membuka mataku secara perlahan. Namun, batinku terus bergejolak. Aku takut dan aku benar-benar takut. Aku tak ingin mimpi itu menjelma menjadi nyata. Aku   memberanikan diri untuk membuka mata. Kulihat seorang wanita berseragam putih berdiri di sisi tempat tidurku. Kesedihan tampak jelas dari guratan raut wajahnya. Entah mengapa mimpi itu terus terbayang di benakku. Kristal-kristal air mataku mulai berjatuhan. “Aku di mana? Di mana Ibu, Ayah, dan kakak-kakakku?”. Ku mencoba bertanya di selah-selah isak tangisku. Tak ada jawaban. Wanita ini Cuma menuntunku unt
Aq brjalan mngikuti dertan waktu yg brgulir..... k tk pduli dgn badai yg mnghdng prjlnanq krn k ykin ada hikmah d blik semuax smua cbaan yg dtng tak mnyurutkn langkahq krn cbaan yg hdir slih brgnti mngajrknq tntang arti sbuah keikhlasan ikhlas mnjalani hidup yg smntara u/ mcapai khidupn akhirat yg lbih kekal Aq bhagia dgn khidupnq yg skrang krn aq tlah mmperjuangkn apa yg sharusnya aq prjuangkn... aq brjuang u/ trus blajar, mraih cta2 yg aq impikn, agr aq klak mncapai kbahagian yg aq inginkn. aq tk lpa smuax, k tk mlupkan ksah masa laluq krn aq bnyak blajar drinya. aq tk prnah lupa dgn mmp i2q krn mimpi a/ smngatq u/ trus mju. aq tk lpa dgn khidupnq yg skrang krn aq sngt bhagia dgn khidupanq skarng. aq bhagia mmpunyai shabat sbaik mreka, kluarga stulus mreka, n tman2 yg slalu mmberiq dorongan raih mmpimu dn ttap jlani hdup :) by : avril 08