SEBUAH KAIN PERCA

Dengan tatapan yang sulit ku artikan kau mengamati diriku. Aku pun bingung dengan sikapmu. Sepertinya ada yang salah dengan penampilanku yang sekarang. Tapi, aku cukup malu untuk melontarkan pertanyaan. Ku hanya memberikan isyarat dari sorot mataku berharap kau akan mengerti.
"Sebuah kain perca" kata-kata itulah yang terlontar dari mulut mu sambil matamu terus mengamati jilbabku.
Jujur, aku tak menyangka kau akan mengatakan itu padaku. Apa yang salah dengan jilbabku. Sebuah jilbab mahal yang mengikuti trend terbaru. Aku tidak menerima semua yang kau katakan. Namun, aku masih tetap diam dan ku tunjukkan protesku dengan wajah kusutku.
"Jilbab mu memang bagus di mata manusia-manusia picik tetapi di mata Allah SWT itu tak indah sama kali"
Ku coba merenungi kata-katanya. Logika ku membenarkannya. Jilbab ini hanya sekedar pembungkus bagi auratku tetapi tidak menutupi. Namun, hatiku mencoba menolaknya...

Ya, Allah begitu tertutupnya kah hatiku??

Jujur aku ingin berubah... Ku tak ingin Kain Perca ini terus menghiasi mahkotaku..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

For My Best Friend

Sosok Imaginasi

Tangisan di penghujung Siang